Dishare dari milik tetangga
Ganggguan irama jantung atau artimia bisa terjadi pada siapa saja.
Hal ini terjadi ketika listrik jantung mengalami gangguan. Masalah ini
pun harus segera diatasi karena bisa berakibat sampai kematian.
Bagaimana cara mengetahui Anda mengalami gangguan irama jantung?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Beny Hartono menjelaskan,
seseorang disebut mengalami gangguan irama jantung jika denyut jantung
terlalu cepat, terlalu lambat, dan tidak teratur. Denyut terlalu cepat,
yaitu lebih dari 150 denyut per menit.
“Irama jantung cepat berbahaya jika daerah bilik, karena bisa
menyebabkan kematian. Pompa jantung yang utama itu dari bilik. Kalau
bilik ada gangguan, jadi enggak memompa, hanya bergetar. Itu yang
menyebabkan kematian, karena seluruh tubuh tidak mendapat suplai makanan
dan oksigen,” terang Beny di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan,
Rabu (22/1/2015).
Denyut jantung yang terlalu cepat ditandai dengan nyeri dada, sesak
napas, keringat dingin, sering berdebar-debar, hingga pingsan.
Sementara itu, denyut jantung yang telalu lambat, kurang dari 40
denyut per menit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan merasa lemas,
sering mengantuk atau menguap, keringat dingin, hingga pingsan.
Adapun, detak jantung yang normal yaitu antara 60-100 denyut per
menit. Namun, pada keadaan tertentu, denyut bisa kurang dari 60 per
menit, misalnya, ketika tidur, istirahat, meditasi, dan konsumsi
obat-obatan.
Denyut juga bisa lebih dari 100 per menit ketika sedang emosi,
stress, jatuh cinta, cemas, banyak konsumsi kafein, dan juga
obat-obatan. Denyut pada keadaan tertentu tersebut masih normal terjadi
pada manusia.
Hitunglah nadi Anda per menit untuk mengetahui irama jantung. Jika merasa ada gangguan, segera periksa ke dokter ahli jantung.
“Paling gampang, diraba saja bagian dekat pergelangan tangan untuk
cari nadi atau di leher. Lalu dihitung selama satu menit,” imbuh Beny.