Laman

Jumat, 11 Agustus 2017

Budidaya Walet Part 1 ( Memilih lokasi)

Memilih Lokasi Untuk Membuat Gedung Sarang Walet

Daerah sentra baru adalah lokasi hunian baru, dengan jumlah rumah atau gedung yang sudah berdiri di lokasi tersebut baru satu atau dua, dan jumlah populasinya juga belum banyak.
Jika di sekitar sentra baru tersebut terdapat daya dukung alam  yang baik, pada perkembangannya kelak, lokasi tersebut akan menjadi sentra walet dengan populasi burung yang besar. Bukankah sentra-sentra walet yang ada bermula dari satu atau dua rumah saja?
Dengan demikian, daerah sentra baru ini juga merupakan pilihan yang tepat untuk membangun gedung baru.
Peluang dihuninya gedung di daerah ini menjadi sangat besar jika beberapa syarat berikut terpenuhi. Misalnya, gedung yang dibangun memenuhi persyaratan sesuai dengan habitat mikro walet dan populasi walet di gedung yang sudah dihuni walet di lokasi sentra baru tersebut sudah padat.
Berdasarkan perilaku dan kebiasaan walet, ada beberapa daerah yang secara umum cocok untuk kehidupan walet.
  1. Daerah basah yang mempunyai musim hujan enam bulan dalam setahun.
  2. Daerah yang memiliki kawasan hutan tropis.
  3. Daerah pertanian yang subur dengan sistem irigasi yang baik.
  4. Daerah perikanan, rawa-rawa, dan aliran sungai.
  5. Daerah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl (dari permukaan laut).
  6. Daerah yang tidak terlalu banyak terkena angin kencang.
  7. Daerah yang bebas polusi pabrik.
  8. Daerah yang tidak banyak dihuni musuh alami walet.
Umumnya orang akan memilih lokasi yang memiliki lokasi yang memiliki peluang lebih besar, yaitu sentra walet agar rumah walet yang dibangun segera dihuni burung walet.
Selain sentra walet lokasi yang banyak diminati adalah lokasi pakan, alasan pemilihan lokasi ini adalah jumlah populasi walet yang justru lebih banyak daripada sentra walet.
Hal ini dikarenakan lokasi sumber pakan didatangi oleh koloni walet dari berbagai sentra walet ataupun koloni walet yang mendiami gua. Lokasi yang terakhir yang masih diminati adalah lokasi lintasan koloni walet menuju sumber pakan. Umumnya lokasi yang dipilih berjarak sekitar 1 km dari lokasi sentra walet.
Penentuan awal lokasi yang akan kita jadikan sebagai gedung/rumah walet tersebut diatas patut dipertimbangkan sebelum membangun rumah walet agar kerugian yang besar bisa dihindari. Daerah Jawa telah mengalami perubahan fisik secara besar-besaran. Kondisi ini menyebabkan banyak ruang usaha terbuka seperti hutan atau lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan industri dan daerah hunian. Akibatnya, banyak satwa liar, termasuk walet mencari habitat baru untuk bertahan hidup.
Kondisi dan keadaan alam di pulau-pulau di luar Jawa masih menyediakan ruang terbuka yang relatif lebih luas, iklim makro yang sesuai, dan pakan alami yang melimpah dibandingkan dengan keadaan di Pulau Jawa.
Hal ini tidaklah masalah, karena para pebisnis walet sejati akan mengikuti kemapuan walet menetap. Beberapa daerah yang berpotensi untuk dijadikan areal bisnis sarang walet adalah, sebagai berikut:
  • Daerah Malayang di Sulawesi Utara
  • Sulawesi Selatan terutama kota Makasar
  • Maluku, Halmahera, Loloda dan Wasile
  • Bali
  • Sumatera: Lampung (Teluk Betung, Metro, Labuan Maringgai, Sribawono, Gading Rejo, Gedong Tataan, dan Pringsewu)
  • Pulau Bangka: Pangkal Pinang, Sungai Liat, Tempilang, Jebus, Mentok, dan Tobali
  • Kalimantan: kalbar sd kaltara, malaysia timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar